h1

Tak ada yang abadi, ujarnya

9 June 2010

Tak ada yang abadi, ujarnya.

Keabadian itu nyata bagi yang meyakininya . Sayangnya entah dia tidak tahu atau dia hanya lupa, bahwa keabadian itu tidak terjadi begitu saja, keabadian bukan sesuatu yang bisa di dapat dengan Cuma – Cuma, karena memang tidak ada yang gratis di dunia ini, terlebih lagi sebuah keabadian. Ada jalan panjang yang melelahkan dan bahkan kadang menjadi tak berujung, untuk sebuah keabadian, karena keabadian berdiri diatas pilar – pilar komitmen, konsistensi, keyakinan dan perjuangan dalam koridor aturan – aturan yang seringkali tidak mudah untuk diikuti.

Contoh sederhana : janji Tuhan akan keabadian Surga. Bagi yang meyakininya, janji ini adalah mimpi sejati yang harus dicapai, mimpi untuk bahagia. Namun apakah keabadian yang dijanjikan Tuhan ini dapat diperoleh dengan Cuma-Cuma ? Dalam berbagai kitab suci yang meyakini hari akhir, tahu bahwa ada aturan-aturan yang harus diikuti agar bisa mencapai keabadian. Tuhan berkomitmen, mereka yang meyakini-Nya memegang komitmen yang sama. Tapi itu saja tidak cukup, konsistensi dalam memegang komitmen selama perjalanan hidup seringkali mengalami pasang surut. Dalam perjalanan panjang, dengan peraturan-peraturan yang sifatnya seringkali mengekang penuh larangan , terkadang manusia lupa atau sengaja melupakan komitmennya, mereka kehilangan konsistensinya. Bila sampai begitu, mereka harus rela kehilangan mimpinya, sebuah keabadian. Disini lah kita harus berjuang agar konsistensi kita dalam memegang komitmen terjaga dengan baik, hingga Tuhan mewujudkan janjinya.

Mengingat kembali mimpi – mimpi yang seharusnya menjadi abadi, terkadang bisa menjadi motivator untuk kita kembali ke jalan yang kita yakini akan membawa ke kebahagiaan yang abadi. Kembali pada komitmen, kembali ke koridor yang penuh sesak oleh halangan dan rintangan. Ke koridor yang akan membawa kita menuju keabadian, kebahagiaan tak berujung.

One comment

  1. Ya iyalah bro,masa mo ongkang2 kaki trus bisa masuk syurga hehehehe



Leave a comment